Friday, February 4, 2011

Profil Bintang: Alvaro Negredo "Love At The First Sight"

Cinta yang tak terbalas selalu menyisakan kekecewaan dan sakit hati. Jika sebelumnya kita telah terbuai harapan dan janji. Tidak percaya? Tanyakan itu kepada Alvaro Negredo. Saat cinta dan harapan membela Real Madrid sedang tinggi-tingginya, dia malah dipaksa menelan kecewa akibat dikhianati.

Di awal 2009-10, Negredo punya ambisi besar bersama Madrid. Dia berharap bisa menjadi bagian dari “Los Blancos” dengan status cantera alias eks pemain binaan akademi. Tapi, apa mau dikata. Harapan itu hancur lebur seiring dengan kebijakan Presiden Florentino Perez mendatangkan pemain-pemain bintang.
Kehadiran Kaka, Cristiano Ronaldo, dan Karim Benzema membuat slot penyerang Madrid kian penuh. Untuk itu, Madrid melepas Negredo demi terciptanya jumlah skuad ideal. Tak urung, emosi Negredo mencapai puncaknya dan tidak bisa dibendung lagi.

“Aku diberitahu bahwa mereka (Madrid) menilaiku tinggi, tapi akhirnya malah tidak pernah diberikan kesempatan bermaian. Itulah kenapa aku memutuskan untuk pergi. Mereka seharusnya mempercayaiku ketimbang Karim Benzema. Mereka lebih memilih menghamburkan uang kepada orang yang baru akan menjadi bintang ketimbang pemain dari Castilla (Tim B),” geram Negredo.

Wajar jika Negredo sakit hati. Madrid memang cinta pertama baginya. Seperti mayoritas bocah yang lahir di ibukota, cita-cita Negredo adalah memperkuat tim kebanggaan kota tersebut. Impian itu kian nyata ketika menginjak remaja. “Los Blancos” menariknya dari Rayo Vallecano untuk memperkuat Real Madrid Castilla yang tampil di Divisi Segunda.

Dua musim berkiprah di Tim B, Madrid melepas Negredo ke Almeria yang promosi ke Liga BBVA musim 2007-08. Harapannya, dengan jam terbang yang cukup di tim utama, kemampuan Negredo kian terasah. Apalagi Almeria memang menjami satu tempat untuk Negredo di tim utama.

Tapi, manajemen Madrid memang cerdik. Mereka tidak melepas permatanya begitu saja. Negredo dilepaskan dengan klausul buy back di kemudian hari untuk memastikan bisa menggunakan jasanya. Dengan uang sebesar 5 juta euro, Negredo pun kembali ke Madrid di awal musim 2009-10. Sayang, belum juga mengenakan kostum Madrid di laga resmi, Madrid kembali melepasnya ke Sevilla.

Kembali ke Santiago Bernabeu
Kali ini, hati Negredo benar-benar hancur. Dia merasa diombangambingkan oleh petinggi Madrid. Padahal, saat pergi ke Almeria, dia masih menyimpan cinta yang besar untuk Madrid. Bukti kecintaan itu ditunjukkan dengan menolak selebrasi usai mencetak gol ke gawang mantan timnya musim 2007-08 silam.

Tapi, konidisi sekarang berbeda Negredo sangat bernafsu untuk membobol gawang Madrid demi menuntaskan dendamnya. Itu diungkapkan sebelum duel Sevilla versus Madrid pada jornada ke-6 lalu. “Saat membela Almeria, aku tidak merayakan gol yang aku buat ke gawang Madrid. Tapi, kali ini aku akan melakukannya. Jika mendapatkan penalti, aku tahu ke mana harus diarahkan,” bilang Negredo.

Pernyataan ini perlu diungkapkan Negredo. Sebab, para Sevillistah butuh pembuktian loyalitas dari pemainnya. Apalagi, ada indikasi dalam waktu dekat Negredo akan kembali ke Madrid. Itu tersirat dari ucapan General Director Madrid, Jorge Valdano. “Saya pikir dia memiliki syarat untuk mengisi lini depan Madrid. Kami memang mengenali potensi yang dia miliki. Karena itu, kami berharap Negredo akan kembali dalam 1-2 musim ke depan,” katanya.

Benarkah demikian? Jika iya, maka Negredo akan melukai hati para Sevillistas yang terlanjur menyukainya. Tapi, Negredo punya pendapat sendiri. “Fans Sevilla tidak perlu memikirkan itu. Di pikiranku hanya ada Sevilla. Aku bahagia karena mereka memberiku kesempatan bermain di klub besar dan aku selalu berterimakasih kepada mereka,” kata Negredo.

Akankah ucapan itu hanya pemanis belaka? Pasalnya, kehadiran cinta pertama selalu sukar untuk ditolak. Kesetiaan Negredo terhadap Sevilla benar-benar akan mendapat ujian berat jika suatu saat Madrid datang kembali.

Motivasi dari Keluarga
Peran keluarga terhadap keberhasil Alvaro Negredo tidak boleh dikesampingkan. Pasalnya, bimbingan dari orang tua, saudara, dan orang dekat lain diikui menjadi kunci kesuksesan bagu dia. “Orang tua, pacar, dan saudaraku yang juga pebola banyak memberi masukan,” ujarnya di Super Deportes.

Sejak kecil, Negredo termotivasi untuk memperbaiki kesejahteraan keluarga. Maklum saja, dia memang dibesarkan di keluarga yang sederhana. Sehari-hari ayahnya bekerja sebagai sopir taksi. Sementara, sang ibu bekerja di binatu paruh waktu. “Ibuku kerap mengantarku ke tempat latihan,” kenang Negredo.

Di samping itu, motivasi lain Negredo timbul dari kedua kakaknya. Seperti Negredo, mereka juga menggeluti profesi pebola. Mereka saling berlomba untuk menjadi yang terbaik di keluarga. Namun, di antara mereka hanya Alvaro yang paling sukses. Dialah yang sanggup bermain di tim kompetisi tertinggi di Spanyol yakni Liga BBVA.

Kakak tertua Negredo yakni Cesar, kini bermain di Klub Divisi Segunda, Alcoyano. Sementara itu, kakak kedua yang bernama Ruben sekarang memperkuat tim divisi tiga yakni Rayo Majadajonda. (SOCCER)

BIODATA
Nama Lengkap: Alvaro Negredo Sanchez
Lahir: Madrid (Spanyol) 20 Agustus 1985
Posisi: Striker
Nomor Kostum: 19 (Sevilla)
Debut Liga BBVA: 31 Agustus 2009, Valencia 2-0 Sevilla
Debut Timnas: 14 Oktober 2009, Bosnia 2-5 Spanyol
Karier Klub:
2004-05: Rayo Vallecano(12 main/1 gol)
2005-07: Real Madrid B (65 main/22 gol)
2007-09: Almeria (70 main/32 gol)
2009- : Sevilla (9 main/3 gol)
Sumber: http://bola.kompas.com

No comments:

Post a Comment